The name Aisa has the following meaning: One who is lively. A very popular Arabic name. (http://www.quickbabynames.com/meaning-of-Aisa.html)
"Halo, nama saya Aisa"
Aisa, hanya empat huruf saja tanpa embel- embel apapun di belakangnya. Kata Papa, tadinya saya hendak diberi nama Asia tapi batal karena kurang enak dipanggil. Panggilan As, Asi atau Sia, sepertinya koq kurang enak didengar gitu loh. Kata Oeij di belakang nama saya hanya muncul kadang- kadang untuk keperluan registrasi yang diharuskan untuk mencantumkan marga keluarga, seperti paspor, booking tiket pesawat, reservasi hotel, dan akun sosial media.
Jujur saja waktu kecil saya gak begitu suka dengan nama Aisa, karena itu saya selalu 'menyamarkan' nama saya dengan nama panggilan yaitu Aai atau Ai Ai. Ternyata orang Indonesia keturunan China seperti saya banyak sekali yang dipanggil Aai atau Ai Ai. Kadang- kadang teman- teman sendiri pun suka bertanya, Aai yang mana ya? Jadilah saya punya banyak sekali 'marga dadakan' seperti Aai Kecil ( karena saya mungil ), Aai Bubat (dulu saya tinggal di Buah Batu), Aai Asesoris (karena hobby bikin asesoris), dan sekarang punya marga baru Aai Kuliner hahaha...
Sekarang apabila bertemu orang baru, saya langsung sebut nama saya Aisa. Saya senang dengan nama saya karena sekali sebut Aisa orang langsung ingat sama saya... Ooohhh Aisa, tanpa harus bertanya-tanya lagi Aisa yang mana. Nah yang jadi permasalahan, bagaimana cara menulis "Aisa" dengan benar? Meskipun saya sudah menyebutkan nama saya dengan sejelas- jelasnya seringkali orang masih salah tulis. Nama saya ditulis Aisah, Aisha, Aisyah atau yang aneh jadi Aisiyah. Sekarang biasanya saya menyebut "Nama saya Aisa, A I Es A" dengan dieja satu persatu atau "Saya tulis sendiri saja, Pak/ Bu". Sepertinya sih hal kecil, tapi kalau terjadi kesalahan penulisan nama dalam dokumen atau surat- surat penting itu nantinya akan berakibat fatal, seperti visa misalnya. Bisa- bisa tidak boleh masuk suatu negara hanya karena nama yang tertera di visa tidak sesuai dengan paspor.
Gara- gara soal nama, saya beberapa kali punya pengalaman dan anehnya selalu di Malaysia.
Beberapa tahun lalu, saya bersama mama dan adik ikut tour keliling Malaysia. Waktu itu peserta tour yang lain menginap 1 malam di Genting. Karena kita bertiga sudah pernah ke Genting maka kita memutuskan untuk tinggal di Kualalumpur saja dan baru besoknya bergabung dengan peserta lain di Ipoh saat makan siang dan kemudian bersama- sama berangkat ke Penang. Setelah berdiskusi dengan tour guide soal penjemputan kami di Kualalumpur besok pagi. Tour guide menelepon sopir yang akan menjemput kami, bahwa tamu yang bernama Aisa dari Indonesia akan menunggu di lobby hotel pada jam 7 pagi. Lalu dia menutup telepon selularnya. Beberapa detik kemudian dia menelepon sopir lagi sambil melihat saya, katanya "I want to tell you, her name is Aisa but she is Chinese". Saya langsung ngakakkkk.
Baru- baru ini saya berlibur ke Penang, petugas imigrasi wanita keturunan India membolak balik paspor saya lebih dari 3 kali sambil bolak balik melihat muka saya ( saya deg- degan dalam hati, wahhh bakal diapain nih? *feeling ga enak ). "Aisa... hm.. Aisa ya? Betul nama Aisa?" Iya, betul. "Indonesia ya? Nak apa ke Penang? Kerja or Melancong?" ( saya disangka TKW hehehe ).
Terakhir di imigrasi Kualalumpur saya diintrogasi nama Oeij oleh 2 orang petugas Imigrasi. How to spell your surname? Jujur saya juga gak tau cara nyebutnya gimana, karena tambahan nama Oeij hanya muncul di paspor.
Hello my name is Aisa.
Terakhir di imigrasi Kualalumpur saya diintrogasi nama Oeij oleh 2 orang petugas Imigrasi. How to spell your surname? Jujur saya juga gak tau cara nyebutnya gimana, karena tambahan nama Oeij hanya muncul di paspor.
Hello my name is Aisa.