Percaya atau tidak... secara tidak langsung, orang tua turut berpengaruh bagi anak-anaknya dalam menyukai makanan.
Di dalam keluarga penggemar makanan serba manis, anak- anaknya juga kemungkinan gemar makan makanan bercitarasa manis. Keluarga doyan makanan cenderung asin, anak- anaknya juga demikian. Jadi kalau ada yang bilang darah tinggi itu adalah penyakit keturunan, sepertinya kebiasaan makan dari kecil yang bercita rasa asin lebih dominan dan berlangsung turun temurun dari generasi ke generasi.
Kata mama, waktu saya kecil kalau nangis atau ngambek, mama langsung kasih kerupuk.. eh langsung diam. Jadilah saya seorang penggila berat kerupuk. Hampir sebagian besar orang Indonesia doyan makan kerupuk, jangan- jangan waktu kecil sering dikasih kerupuk juga. Pokoknya kerupuk di rumah gak bisa bertahan lama, pasti langsung ludes. Mama dan Nenek juga doyan kerupuk (keripik, rengginang & sejenisnya ). Nah kalau doyan keripik ini menularnya ke adik saya, kalo ke supermarket pasti beli keripik. Itu menular juga ke tante-tante (adik-adik mama), mereka penggemar berat yang kalau digigit kriuk- kriuk. Kalau bersilaturahmi pasti di suruh bawa pulang keripik atau rengginang atau kerupuk udang, ingat koresterol dan asam urat lhoo.
Mama anti dengan semua yang berbau sapi (apalagi kambing it's a BIG NO NO), baso sapi, sate sapi, steak sapi, pokoknya makanan yang berbahan dasar daging sapi pasti langsung ditolak (tapi koq doyan rendang? rendang gak bau sapi.. katanya). Ternyata Nenek juga ga doyan daging sapi. Berbalik 180 derajat dengan Papa, beliau pemakan segala.. daging kambing, sapi, ikan, domba, ular sampai anjing pun udah dicoba. Jadilah saya.. hasil didikan Papa ya begini nih, tapi saya masih amateur.. blom punya nyali buat cobain yang ekstrim- ekstrim.
Suatu kali saya makan kuetiau sapi berdua dengan nenek. Saya pesan kuetiau siram sedangkan nenek saya pesankan kuetiau goreng tanpa daging sapi. Nenek saya berkomentar.. liat kamu makan sepertinya enak, lain kali saya mau makan kuetiau siram ah. Lalu saya bilang, " Ema, ini isinya urat sapi, daging sapi dan baso sapi". Kata nenek: "Teu jadi ah, sapi".
No comments:
Post a Comment