Photo: Harnaz Tagore (for Jeffrey & May Wedding)
Kondangan yang dimaksud disini adalah undangan pesta pernikahan dengan pemeran utamanya adalah kedua mempelai (pengantin). Biasanya persiapan pernikahan dilakukan beberapa bulan bahkan bisa sampai setahun sebelum hari H. Dari pesan gedung, baju pengantin, kue, dokumentasi, hiburan, sampai makanan.
Makanan di kondangan, dari yang bertema sangat Indonesia khususnya makanan khas Bandung seperti nasi tutug oncom, mi kocok, baso tahu, surabi, es puter, cendol sampai aneka jajan pasar. Nasi prasmanan dengan lauk aneka masakan Indonesia lengkap dengan lalaban, sambal dan kerupuk. Yang saya suka bingung, entah emang paket dari katering atau keinginan yang empunya hajat... saya sangat tidak setuju jika di pesta pernikahan disediakan petai dan jengkol meski keduanya sangat Indonesia banget :P
Makanan di kondangan dengan ciri darimana si pengantin berasal, misalnya pengantin dari Jogjakarta ada gudeg, Jakarta - gado gado, Palembang - pempek, Semarang - lumpia, Padang - sate/ soto Padang, Bali- lawar/ nasi campur Bali.
Chinese food biasanya identik dengan makanan 'haram' alias per-babi-an. Nasi Hainan, lontong cap go meh, babi kecap, ikan gurami asam manis, bakso ikan, siomay, dan lain sebagainya. Bagi tamu-tamu Muslim yang hadir ke pernikahan yang pengantinnya keturunan Cina, mungkin was-was takut engga bisa makan.. jangan- jangan makanannya haram semua? Mungkin isi perut dulu di rumah kali ya? Ow.. jangan kuatir.. jalur makanan dibagi 2.. jalur halal atau jalur haram, anda tinggal pilih mau antri di jalur yang mana. Tapi menurut saya sih sebaiknya hanya 1 jalur halal aja, kasian soalnya kalo yang udah cape- cape antri eh taunya salah jalur.. terpaksa kudu pindah jalur.. yah ngantri lagi deh.
Selera Internasional, seperti tepanyaki, kebab, salad, aneka cake dan pudding, ice cream, aneka dimsum, kambing guling, pancake, Mongolian BBQ, sate ayam, soup, spaghetti, bebek peking, dan lain-lain (wah saya nulisnya aja sampe jadi lapar nih). Sepertinya selera Internasional yang saat ini lagi trend.
Jaman sekarang, jenis makanan di kondangan sangat beragam dan tidak perpegang dengan patokan apapun yang penting enak dan para tamu bisa menikmati hidangan dengan senikmat- nikmatnya. Untuk 'standing party' para tamu diharuskan untuk antri, makan- antri- makan- antri lagi.. untuk makan 1 jenis makanan harus antri kira2 3-5 menit, 5 jenis makanan berarti menghabiskan waktu 15- 25 menit untuk antri. #tips: sebaiknya pengantin kudu menyesuaikan jumlah tamu yang hadir dengan jumlah stand atau meja makanan, untuk menghindari antrian yang panjang dan mencegah tamu kecewa karena kehabisan makanan.
Ada lagi jamuan makan resmi ala fine dining. Biasanya makanan dikeluarkan satu persatu sesuai dengan urutannya. Dengan para pelayan yang selalu sigap berada di sekitar kita, menuangkan minuman.. free flow berupa teh, minuman ringan atau wine.
Saya, si cicidoyanmakan tapi paling malas disuruh antri. Dulu setiap ke undangan biasanya saya hanya mengambil 1 jenis makanan lalu menuju bagian buah- buahan, beres lalu salaman.. lalu pulang. Dengan adanya selera Internasional mau tidak mau saya jadi terlatih untuk antri.. ya itung- itung wisata kuliner di kondangan. Kalau pergi bersama teman- teman, kita bisa bagi tugas.. bagi-bagi antri dan saling berbagi makanan.. ya gotong royong deh.
Sebenarnya, kita datang ke undangan pernikahan bukan tujuan untuk makan. Tujuan utamanya adalah mengucapkan dan mendoakan kedua mempelai agar hidup bahagia dalam menempuh hidup yang baru sebagai suami istri. Makanan hanyalah sebagai ungkapan terima kasih dan penghargaan dari si pengundang kepada para tamu yang telah hadir.