TRANSLATE

Thursday, 25 June 2015

FOTO DULU SEBELUM MAKAN


Siapa yang suka foto- foto makanan sebelum dimakan? Ayo ngacung!!! 

Di jaman 'the power of social media' sekarang ini rasanya sudah dimaklumi jika semua difoto- foto dulu. Gak eksis kalau belum difoto, brasa ada yang kurang, ga update.. katanya sih begitu. 

Sebelum social media jadi suatu tradisi di kehidupan sekarang ini.. saya sudah sering foto- foto makanan, biasanya saya lakukan ketika sedang traveling. Tujuannya sih untuk diingat sebagai primbon dan mungkin suatu hari nanti saya bisa kembali lagi ke sana.

Ketika saya ikut komunitas JalanSutra, kegiatan foto- foto makanan semakin meningkat. Seringkali waktu untuk foto- foto makanan justru lebih lama daripada waktu melahap makanannya. Ketika melahap makanan itu mungkin rasanya jadi tidak senikmat yang seharusnya, es meleleh, makanan berkuah tidak lagi panas.. tapi jika melihat hasil foto yang bagus apalagi dengan efek asap ngepul dari kuahnya yang terlihat menggoda selera, wihhhh terlihat enak. 

Saya ingat betul, dulu kalau mau foto- foto sebaiknya minta ijin terlebih dulu. Kadang ada beberapa tempat makan justru menegur kita.. maaf tidak boleh difoto, apalagi kalau ada sesuatu yg unik, yang menjadi khas tempat makan itu. Mungkin takut ditiru pesaing kali yaaaa. 

Ketika makan dengan keluarga, saya sering kena tegur om dan tante jika foto - foto makanan, tungguuuu... jangan dimakan.. saya mau foto dulu hehehe... tapi sekarang justru mereka juga ikutan foto- foto tuh. Yang ini sudah difoto belum? Malah ditawari disuruh foto hehehe...

Ya sekarang jaman sudah berubah, justru jaman sekarang tempat makan dituntut lebih kreatif memanfaatkan social media. Silahkan foto lalu follow/ mention/ hashtag, kemudian dapat free dessert atau diskon khusus. Para pengusaha tempat makan juga harus berpikir keras menciptakan menu yang enak tapi harus fotogenik ketika difoto. Nah ini yang susah, biasanya yang amburadul penampilannya justru itu yang enak, nah jadi tantangan juga untuk belajar tehnik foto yang lebih baik. Saya pribadi nyerah kalau foto rendang, selalu gak bagus hasilnya. 

Saya seorang penikmat makanan dan penikmat foto, ya.. dari mata turun ke perut. Saya sering dibuat ngiler dan lapar mendadak ketika melihat foto- foto makanan di social media. Kamu berhasil membuat saya lapar! 

Ada kepuasan tersendiri jika orang lain ikutan ngiler ketika melihat foto yang saya upload di social media. apalagi ketika ada yang dari media meminta foto atau bertanya... wah senang luar biasa (jangan lupa cantumkan photo credit jika mengambil foto orang lain ya). 

Ketika traveling, menurut saya wajib memfoto makanan dan diupload di social media. Untuk berbagi cerita dengan teman- teman, siapatahu punya kesempatan pergi ke sana. Saya sendiri lebih memberi perhatian pada makanan lokal yang menurut saya semakin sulit dicari. Makanan lokal sedikit kalah pamor dengan makanan 'kekinian' dan restaurant waralaba. Coba deh jika berpergian luangkan waktu untuk mencoba makanan lokal dan jangan lupa foto dan upload di social media lengkap dengan alamat dan nomor teleponnya (jika ada). Ayo kita turut melestarikan dan memperkenalkan makanan lokal melalui social media.

No comments: