TRANSLATE

Friday, 2 June 2017

CINTA LAMA BERSEMI KEMBALI - THE WIND CHIME BY CHEF FELIX




Ketika terdengar kabar Wind Chime buka lagi di Jl Arjuna, terpikir ide untuk Kumpul Sutra bareng JalanSutra- ers Bandung. Mumpung Janti yang sekarang berdomisili di Da Nang - Vietnam lagi pulkam, lumayanlah terkumpul 9 orang. Wind Chime Restaurant ini punya kenangan khusus buat saya ( & mungkin juga untuk beberapa JSers Bandung ), karena dulu kita pernah ngumpul disana ( dulu lokasinya masih di Jl Sawunggaling ). 




Teringat dulu awal- awal JSers Bandung sering kumpul sebulan sekali hunting tempat makan. Dulu berbagi informasi hanya via mailing list, jadi yang baca hanya untuk kalangan sendiri dan tanpa tanpa foto. Jadi untuk menulis di milis itu harus pakai kata- kata yang menarik supaya pembaca bisa sambil membayangkan penampakan dan rasanya. 

Mampir ke Wind Chime seperti mau bertemu si cinta lama, teringat sajian cantik di atas meja karya Chef Felix, berdebar- debar ketika pertama kali makan Hot Chocolate Truffle. Sambil nunggu makanan tersaji, sambil makan roti hangat sambil gak sabar... apa yang bakal jadi kejutan dari " new" Wind Chime Restaurtant. 

Mushroom Tart, ini satu favorite saya. Rasanya masih enak dengan Tarragon Sauce yang penampilannya sedikit berubah dari yang dulu, sekarang dilengkapi Petite Salad sehingga lebih seger, ada hijau- hijau ditambah edible flower... cantik dan instagramers banget. 


Biasanya jika saya makan Escargot bumbunya mirip- mirip ( butter & olive oil ) jadi ketika pesan Escargot perasaan saya biasa- biasa saja. Tapi ternyata begitu Escargot muncul, bayangan langsung buyar.  Escargot dengan herbs cream ternyata rasanya luar biasa, wah ini bakal jadi favorite saya juga. 



Fillet of Local Beef, saya dan teman- teman dibuat terkejut oleh ini. Local Beef aja udah enak banget apalagi daging yang lainnya? Gak nyangka dagingnya bisa empuk banget padahal potongannya lumayan tebal. 180gr local beef, medium with mushroom sauce.
Note: please enjoy your steak without add saus sambal. 



Roasted Tasmanian Ocean Trout, ini juga enak, tidak bau amis dan cantik banget. 



Seared Duck Breast, ini juga jadi kejutan buat saya, ternyata unik dan enak. Sausnya manteb dengan potongan buah apel. 



Jika saya ingin makan Spaghetti pasti selalu pesan Spaghetti Aglio Olio atau Pesto karena untuk Western food saya tidak suka rasa yang terlalu berat dan terlalu banyak saus. Spaghetti Aglio Olio E Peperoncino with Shrimps, gak perlu dikomen deh rasanya.. Udah pasti Spaghetti bikinan Chef Felix ini enak banget.



Butterscotch Budino yang cakep banget, disajikan dengan oat crunch dan buah segar yang rasanya tidak terlalu manis. 




Ini dia yang ditunggu- tunggu, Hot Chocolate Truffle dan masih tetap jadi favorite saya.



Molten Cheese, ini mirip Hot Chocolate Truffle tapi versi Chesse-nya. Begitu dipotong keluar keju cair. Rasanya asem, manis, gurih keju karena disajikan dengan berbagai jenis saus dari buah- buahan. 




Lain kesempatan saya ingin coba Menu Degustation by Chef Felix, ada yang mau ikutan? 

The Wind Chime By Chef Felix
instagram: windchimerestaurant
Jl. Arjuna no 63A, Pajajaran - Bandung
Reservation: +62 818620700
Opening Hours: 11:30 - 14:00 & 17:30 - 22:00

READ: 

Tuesday, 2 May 2017

SHORT GETAWAY TO PAMEUNGPEUK - GARUT

Santolo Beach? Namanhya seperti nama pantai di luar negeri, jujur saya baru dengar nama itu ketika teman saya bercerita tentang suaminya yang batal berangkat ke sana, dan saya mengajukan diri untuk ikut. Yes, akhirnya besok malamnya langsung berangkat.

Dari Bandung berangkat sekitar jam 12 malam. Ceritanya sudah minum antimo, bawa bantal, pasang ear plug dan bersiap tidur tapi boro- boro bisa tidur karena di perjalanan gak nyaman, jalan berliku- liku dan bergelombang. Tiba sekitar jam 6 pagi di Pameungpeuk, di penginapan langsung tidur pulas sampai siang. Ketika bangun tidur baru menyadari kalau semua penginapan nyaris penuh dan banyak sekali wisatawan domestik. Beneran gak nyangka bisa serame itu, kata teteh pemilik penginapan Pantai Santolo ngehits 2 tahun terakhir ini, ohhh pantas.

Hari pertama di Pameungpeuk, tujuan pertama ke Pantai Cijeruk yang katanya banyak buaya muara, tapi sama sekali gak nampak tuh. Mungkin harus datang agak sore untuk ketemu buayanya. Pantai Cijeruk ini unik karena merupakan titik temu muara dan Samudra Indonesia. Pantai Cijeruk ini berdampingan dengan Pantai Sancang, jadi setelah menyebrang muara dan berjalan ke arah Barat sampailah di Pantai Sancang. 

muara menuju samudra

menyebrang muara dengan sampan


Kemudian dengan naik mobil pindah ke Karang Paranje, pemandangan luar biasa di sini dan menurut saya ini keajaiban alam. Kira-kira 50 meter dari pinggir pantai terdapat jajaran batu karang yang bernama Karang Paranje dan di depan karang itu Samudra Indonesia. Ajaibnya, ombak Samudra Indonesia yang ganas menghantam karang itu tidak sampai ke pinggir pantai. Hanya deburan ringan dan airnya tidak dalam sehingga kita bisa menyebrang ke karang dengan santai. Di atas batu karang terdapat bale- bale untuk mengaso dan terlihat sekelompok anak muda sibuk foto- foto sambil makan roti dan minum minuman dalam botol. Saya juga sibuk foto- foto sih jadi ketika saya lelah dan ingin duduk di bale- bale, tampak botol- botol bekas minuman dan bungkus bekas roti yang ditinggal begitu saja. Kalo saja itu orang- orangnya masih ada bakal saya omelin suru bawa pulang sampahnya... gggrrrrr.... 

 Karang Paranje

 dari atas Karang Paranje

Samudra Indonesia dari atas Karang Paranje

Menjelang magrib pindah ke Pantai Cilauteureun yang lokasinya tidak jauh dari penginapan. Sayang banyak awan sehingga sunsetnya tidak sempurna. Tapi langitnya sangat indah dan berwarna- warni, saya baru pertama kali melihat langit berwarna- warni indah di pantai. Andai ditemani gorengan dan minuman pasti bakal lebih nikmat.

skyscape

sunset

Hari ke dua di Pameungpeuk, bangun jam 04:30 pagi karena berniat ingin melihat sunrise. Naik sampan gak sampai 5 menit menyebrang ke Pantai Santolo. Rencana awal ingin berjalan menyusuri pantai tapi air masih pasang sehingga memutuskan berjalan kaki lewat darat. Berjalan kaki sekitar 30 menit di hutan sambil gelap- gelapan dengan menggunakan cahaya ala kadarnya dari handphone masing- masing. Kemudian hartus melewati jembatan beton tanpa pegangan dan dibawahnya laut dengan terdengar debur ombak yang masih ganas, haduh saya langsung keringatan... takut ketinggian. Akhirnya diberani- beraniin jalan pelan-pelan sambil deg-degan.

demi sunrise

Setelah berhasil menyebrangi jembatan beton, perjuangan belum selesai. Tibalah di jembatan kayu, harus menyebrang lautan kira-kira 50meter. Tapi ada tanda gak boleh lewat karena beberapa bagian jembatan kayunya sudah lapuk. Ahhh aman, tapiii..... untuk melihat sunrise kita harus menyebrang lewat jembatan kayu itu. Yah batal deh lihat sunrisenya, akhirnya lihat sunrise dari kejauhan saja. Nah kalau nyebrang jembatan kayu, nama pantainya jadi Pantai Sayang Heulang.

sunrisenya ketutupan dibalik pulau

Jalan baliknya gimana? Ada 2 pilihan, jalan darat dan lewat jembatan beton yang bikin parno itu lagi atau jalan menyusuri pantai. Dalam hati saya pingin lewat jalan darat tapi mayoritas pingin lewat pantai, ya sudah nurut suara terbanyak meski dalam hati ingin teriak ohh nooo. Saya sama sekali gak kepikiran bakal trekking dan menyusuri pantai di pagi hari. Gak dikasih tau sebelumnya huhuhu.... tau gitu makan dulu sedikit supaya ada tenaga, tau gitu gak pake celana komprong yang sangat gak nyaman karena sering terkait batu karang, tau gitu bawa cemilan dan minuman... ngomel dalem hati. 



Pemandangannya luar biasa, meski capek dan banyak ngomel dalam hati tapi saya masih bersukur karena saya masih diberi kesempatan untuk mengalami liburan yang menyenangkan dan melihat pantai- pantai indah di Jawa Barat yang sama sekali saya gak pernah tau sebelumnya. Kenyataannya, sepanjang menyusuri pantai itu, di pantai- pantai yang sepi sama sekali tak terlihat sampah. Panytai yang rame banyak wisatawan itu sampahnya banyak berserakan. Saya yang koleksi pasir pantai ngambil pasirnya dan ditaruh di botol- botol yang saya temukan di pantai, ya itung- itung membantu membersihkan sampah deh ya. 

pohon pandan laut diantara batu karang, cantik

Saya suka alam dan tantangan, trekking dan mapay pantai mah kecil tapi harus persiapan dulu. Kalau tanpa persiapan mah jadinya sambil kepaksa gagara pingin buru- buru beres sampai tujuan. Begitu sampai tujuan langsung ngacir ke tukang gorengan terdekat.


dermaga atraksi utama Pantai Santolo, sayang airnya lagi pasang

Dermaga sejak jaman Belanda, jadi ikon Pantai Santolo. Sayang airnya sedang pasang sehingga saya tidak dapat turun ke bawah untuk memotret. Di sekitar dermaga banyak saung jualan cemilan, ikan bakar dan kelapa muda. Makan malam hari terakhir di Pameungpeuk, makan besar.

udang asam manis, cumi goreng tepung, mata lembu, kakap merah bakar dan tumis kangkung terasi

 mata lembu: sejenis keong laut yang hidup diantara batu karang

Hari ke tiga bersiap untuk pulang, berniat melewati Pangalengan yang katanya selama 2 jam bakal disuguhi pemandangan luar biasa. Oke mari kita buktikan.

Setelah sarapan pagi, perut kenyang siap deh lihat yang indah- indah. Rugi kalau ketiduran. Sepanjang perjalanan melihat sawah yang menghijau dan di belakang sawah itu lautan lepas. Waahhhhh bagussss... saya sampai ngulang- ngulang bilang bagusss.... bagussss.... sambil buka jendela. 

Sampailah di Puncak Guha, yang kereeeeeeeen abis. Pemandangan disini mirip Nyang- Nyang Beach Uluwatu - Bali,  laut dari atas tebing aseli keren. Nah ternyata dibawah itu gua kelelawar, saya gtak mampir turun ke gua karena ingin menikmati suasana indah saat itu sambil duduk ngadem di bale- bale. 

dari jalan masuk menuju Puncak Guha

di atas Puncak Guha

Berikutnya ke Pantai Rancabuaya, lihat buaya? Engga. Pantai Rancabuaya ini satu-satunya yang saya familiar namanya tapi belum pernah mampir. Yang saya perhatikan, Pantai Rancabuaya ini satu-satunya yang paling siap sebagai tempat wisata. Saung- saungnya tertata rapih, tidak terlihat sampah berserakan. Di pantai- pantai lain banyak sekali sampah, kemana saya harus mengadu? Jujur sedih da liat pantai indah tapi banyak sampahnya. Masyarakat banyak yang masih belum sadar soal jangan buang sampah sembarangan. 

 Pantai Rancabuaya

Pantai Rancabuaya, jernih


Perjalanan dilanjutkan, tadi sawah dan pantai selama 2 jam. Pemandangan indah lainnya yaitu sawah diantara bukit- bukit, duhhh lucuuuu... seperti di Ubud. Banyak sawah yang bertingkat- tingkat di kiri jalan dan melewati beberapa air terjun dan sungai di kanan jalan. Tapi agak pusing nih di jalan ini soalnya jalannya kecil dan berkelok- kelok. 

Makan siang hari itu di rumah makan yang seketemunya sambil lewat, namanya RM Punthil ( Puncak Thiludua ) Cihideung km 32 - Pangalengan. Awalnya kita gak berharap banyak, sudah lapar pake banget. Pindang patin, ayam goreng kampung, ceker pedas, pindang iga, sate sapi, pencok kacang panjang, semuanya enak. Sambalnya mantab, sambal dadak dan sambal mangga.  

makan siang, belum keluar semua makanannya



Saturday, 1 April 2017

PT DJARUM OASIS, ROKOK KRETEK MADE IN INDONESIA

Senin 20 Maret 2017.

Pagi itu kami berangkat dari Hotel Ciputra Semarang ke kota Kudus dengan dikawal Patwal. Perjalanan lancar dan menyenangkan karena kami semua sangat bersemangat untuk berkunjung ke PT Djarum Oasis. 

Dengan ditemani Iin, seorang mahasiswi penerima beasiswa dari Djarum Foundation kami diceritakan sekilas tentang rokok kretek dan PT Djarum. Cerita rokok kretek dimulai dari Haji Djamari aseli Kudus yang seorang perokok dan mengidap asma. Beliau sering mengoleskan minyak cengkeh ke dadanya dan merasa lebih enakan. Kemudian beliau berpikir bagaimana caranya agar cengkeh bisa masuk ke dalam tubuhnya. Beliau bereksperimen dengan merajang daun tembakau dicampur cengkeh dan dilinting dengan daun jagung. Ketika dihisap mengeluarkan suara kretek.. kretek sehingga disebutlah rokok kretek. Rokok kretek itu terdiri dari campuran daun tembakau dan cengkeh. Cerita berlanjut tentang PT Djarum dan sumbangsih PT Djarum untuk Indonesia, seperti program beasiswa, bulutangkis, penghijauan, operasi katarak, sekolah animasi dan program- program lainnya. Cerita Iin membuat saya makin penasaran, tak terasa kami pun melewati monumen rokok kretek dan sampailah kami di Djarum Oasis. 

Djarum Oasis seluas 82 hektar diresmikan 19 April 2013. Kunjungan pertama kami ke pabrik rokok Djarum Coklat. Masuk pabrik dengan wangi campuran daun tembakau dan cengkeh yang bagi saya menyenangkan. Menariknya, semua pengerjaan dilakukan dengan tangan. Semua karyawan yang mayoritas perempuan bekerja dengan sangat cekatan dan rapih. Kami semua sangat menikmati moment di pabrik rokok buatan tangan. 


memotong ujung rokok


photo bersama 


Berikutnya kami berkunjung ke pabrik rokok yang dibuat dengan mesin, disana kami sama sekali tidak boleh bawa tas dan tidak boleh mengambil foto. Saya dibuat takjub dengan mesin- mesin canggih, 1 menit bisa menghasilkan 16.000 batang rokok dan mesin nyala 24 jam nonstop. Bahkan untuk mengangkut rokok- rokok yang telah dikemas dan siap dikirim pun  menggunakan robot yang telah diprogram sedemikian rupa sehingga tidak saling bertabrakan. 

Masuk ke ruangan ber AC dan kami duduk manis mendengarkan sambil melihat film singkat tentang PT Djarum ( jadi ingat jaman kuliah dulu ). Dan tibalah makan siang... horeeeee. Aneka makanan khas Kudus tersedia: Soto Kudus, Garang Asem, Sate Kerbau, Lontong Tahu Gimbal, Opor Ayam. Semua darti yang terbaik di kota Kudus. PT Djarum memang luar biasa dan saya merasa beruntung sekali bisa mendapatkan kesempatan untuk turut serta dalam program Cultural Visit 2017. 

makan siang di PT Djarum


Djarum Oasis Park, 40 % dari luas tanah PT Djarum Oasis ini berupa taman terbuka yang sangat asri dan terawat. Ada banyak sekali patung karya anak bangsa di taman ini dan semuanya berhubungan dengan PT Djarum. 


taman yang asri dan terawat 

patung piala uber 


Terakhir kami ngaso sejenak di ruang terbuka di salah satu bagian rumah adat khas Kudus yang adem sambil minum jus jambu dan buah naga.

Kami juga berkunjung ke RUS, Raden Umar Sahid sekolah dan studio animasi yang diprakarsai oleh PT Djarum. Saya kagum dengan anak- anak disana, gak kalah deh dengan animasi luar negeri. Mereka sedang mengerjakan proyek film Si Unyil versi animasi, jangan lupa nonton ya.

Terima Kasih PT Jarum, Pak He, Madam Vita dan Keluarga Besar Kompakers Bandung. 

READ:

Tuesday, 7 February 2017

C'NAMON BAKERY, CLASSIC CAKES & PASTRIES

I am a cake lovers, terutama kue klasik.. ah gak bisa nolak. Di Bandung ada banyak sekali toko kue dan kue rumahan tapi yang khusus kue- kue klasik agak jarang. 

C'namon Bakery, spesial cake dan pastry klasik. Awalnya sang Oma yang hobby bikin kue untuk cucu-cucunya dan Sierly yang punya passion yang sama dengan Oma. Orang jaman dulu kalau masak atau buat kue itu selain pakai resep standar, juga pakai feeling. Jadi meski sudah pakai resep yang sama dengan Oma, hasilnya bisa berbeda. Dengan berbagai percobaan, trial & error akhirnya Sierly bisa menemukan feeling yang sama dengan Oma. 

Kue soes, Rum Nougat Roll, Fudge Brownies With Choco Chips , Fruit Cake, Apple Crust Pie, Picnic Roll ini sebagian dari kue dan pastry buatan C'namon Bakery. Seperti diketahui, cake dan pastry dari Barat pada umumnya menggunakan bahan- bahan alami seperti buah kering, rempah- rempah ( kayu manis, cengkeh, pala, dll ), coklat, kacang- kacangan dll. Oleh karena itu harus menggunakan bahan berkualitas untuk rasa yang maksimal. 

Pasti banyak yang sudah kenal dengan Brownies kan? Nah Fudge Brownies With Choco Chips dari C'namon Bakery ini berbeda dengan Brownies lain karena kadar cocoanya lebih tinggi dari Brownies biasa. Diolah sedemikian rupa sehingga teksturnya renyah diluar tapi moist dalamnya. Ditambah taburan choco chips dan kacang almond. Bagi penggemar coklat seperti saya pasti bakalan suka Fudge Brownies with Choco Chips. 

Fudge Brownies With Choco Chips


Soes Mini dengan Creamy Rum Vla yang dibuat pas untuk sekali suap. Saya lebih suka dimasukkan dalam lemari es dulu sebentar baru dimakan. 

Soes Mini


Fruit Cake dari C'namon Bakery ini salah satu favorit saya. Bolu klasik yang dibuat dengan berbagai buah kering: cranberries, kismis, cherries, dan kacang kenari. Ada sedikit terasa kayu manis ( Cinnamon ) dan Rum.

Fruit Cake


Apple Crust Pie yang rasanya asem manis segar. Pie Crust yang renyah diisi dengan irisan buah apel, kismis dan kayu manis.

Apple Crust Pie



C'NAMON BAKERY
Instagram: cnamonbakery
Phone: 081809082383

READ:

Friday, 20 January 2017

HAKODATE 24 HOURS



Arriving Hakodate at 10 AM by shinkansen, I rushed walking to hotel near Hakodate JR Station. Thanks to the hotel staff because he was letting me to early check in.

I felt not in Japan because there are a lot of Old Western-style buildings in Hakodate and tram is main public transportation besides buses. I love to visit old city and visiting heritage buldings, learning about history and culture are my passion. I prepared myself to walking a whole day.. to explore Hakodate in 24 hours.

Firstly, I visited Hakodate Morning Market for light meal. Hakodate famous for fresh seafood, especially squid. I tried ikesu ika, fresh squid sashimi. I catched squid by myself and their preparing ikesu ika front on me. I little bit feeling guilty but gocchisou sama deshita 🙏

Walking up to the hills, Moto-zaka slope, Hachiman-zaka slope and other slopes was need so much energy, so I prepared myself with some snacks from an old bakery near Jiujigai Tram station.


My favorite spot 


When bought tram day ticket at Tourist Information, they gave me a brochure about Snow Monkeys bathing in Yunokawa Botanical Garden. I went there but a little bit dissapointed because its a man made pool, not made by nature. Walking around 20 minutes to got there and I watched the monkeys only 10 minutes.


Snow Monkeys in Yunokawa Botanical Garden


I visited Goryokaku Tower. The star-shaped on the grounds of Goryokaku Fort, one important heritage and historical spot. 

View from the top


Visiting Mount Hakodate is a must, the top 3 night view in Japan and was awarded three stars by Michelin. Its different with others because I saw the bay frlom  the top, the view was amazing great. I was thankful because the weather was perfect.  mount hakodate

 Top 3 Japan Night View


Hakodate Bay area is one the main attraction in Hakodate. I was there at 6 PM and shop closed at 7 PM, They closed too early 😥. Kanemori Youbutsu-kan ( Kanemori Red Bricks Warehouse ) one of the symbol of Hakodate Bay area.  I couldn't sleep thaty nighyt, I woke up 5:30 AM then back to Hakodate Bay hahaha... Morning view was different with night view. For me, night view was elegant, romantic and gorgeous. Morning view was more mysterious and a little bit spooky because a lot of crows bird around there. I love both morning and night view.

Elegant and Romantic night view 


Mysterious and Spooky morning view 


Another favorite spot


Hakodate Morning Market is my favorite, I had a breakfast here. Just looked by the picture, I  ordered seafood donburi set meals. 


My Breakfast


9 AM I rushed to Hakodate Station to caught 10 AM shinkansen to Narita - Tokyo.


READ:


Monday, 9 January 2017

JAPANESE COSPLAY PHOTO EXPERIENCE IN OSAKA

KIMONO STUDIO WASABI, OSAKA

Do you know the difference between Kimono and Yukata? You will found a lot of Yukata for rent in Higashiyama, Kyoto and Yukata for sale in Nakamise-dori, Tokyo. Kimonos are made from high quality fabric and sometimes the paintings are handpainted. If you are visiting Japan, you should try to wear Kimono... try it once and you will feel the difference. 

Kimono Studio Wasabi specializes in Kimono and Japanese Costumes photo. Located in famous tourist spots in Namba, just 5 minutes walks from Shinsaibashi Station Exit 7, is the easiest way to reach Kimono Studio Wasabi Studio. 

I met Brandon and Sayaka, a photographer. It is a small studio photo but clean and very neatly inside. Brandon helped me to choose Kimono for me, Its red, my favorite color. Sayaka helped me to wear Kimono, It took few minutes and..... Owww I felt like a Japanese ladies, looked feminime and elegant. Love! 


The photoshot was fun. It was 10 different poses: an elegant Japanese ladies to an arogant killer with a samurai. 10 shots with one Kimono. I got one photo A4 print and HQ data for all shots.  If you visiting Osaka and  you want to make a memories to wearing Japanese Costumes or Kimono but you have  limited time, you can visit Kimono Wasabi in Osaka. The photoshot about 1 hours and you also can take a group photo with your family or friends.
I
Special Thanks to Brandon and Sayaka 




KIMONO STUDIO WASABI OSAKA
2-8-17-1F3 Nishishinsaibashi - Osaka
ph: +81 0662267737
opening hours: Monday - Saturday (1pm - 7pm ) Sunday closed ( except for reservation )