TRANSLATE

Saturday 1 April 2017

PT DJARUM OASIS, ROKOK KRETEK MADE IN INDONESIA

Senin 20 Maret 2017.

Pagi itu kami berangkat dari Hotel Ciputra Semarang ke kota Kudus dengan dikawal Patwal. Perjalanan lancar dan menyenangkan karena kami semua sangat bersemangat untuk berkunjung ke PT Djarum Oasis. 

Dengan ditemani Iin, seorang mahasiswi penerima beasiswa dari Djarum Foundation kami diceritakan sekilas tentang rokok kretek dan PT Djarum. Cerita rokok kretek dimulai dari Haji Djamari aseli Kudus yang seorang perokok dan mengidap asma. Beliau sering mengoleskan minyak cengkeh ke dadanya dan merasa lebih enakan. Kemudian beliau berpikir bagaimana caranya agar cengkeh bisa masuk ke dalam tubuhnya. Beliau bereksperimen dengan merajang daun tembakau dicampur cengkeh dan dilinting dengan daun jagung. Ketika dihisap mengeluarkan suara kretek.. kretek sehingga disebutlah rokok kretek. Rokok kretek itu terdiri dari campuran daun tembakau dan cengkeh. Cerita berlanjut tentang PT Djarum dan sumbangsih PT Djarum untuk Indonesia, seperti program beasiswa, bulutangkis, penghijauan, operasi katarak, sekolah animasi dan program- program lainnya. Cerita Iin membuat saya makin penasaran, tak terasa kami pun melewati monumen rokok kretek dan sampailah kami di Djarum Oasis. 

Djarum Oasis seluas 82 hektar diresmikan 19 April 2013. Kunjungan pertama kami ke pabrik rokok Djarum Coklat. Masuk pabrik dengan wangi campuran daun tembakau dan cengkeh yang bagi saya menyenangkan. Menariknya, semua pengerjaan dilakukan dengan tangan. Semua karyawan yang mayoritas perempuan bekerja dengan sangat cekatan dan rapih. Kami semua sangat menikmati moment di pabrik rokok buatan tangan. 


memotong ujung rokok


photo bersama 


Berikutnya kami berkunjung ke pabrik rokok yang dibuat dengan mesin, disana kami sama sekali tidak boleh bawa tas dan tidak boleh mengambil foto. Saya dibuat takjub dengan mesin- mesin canggih, 1 menit bisa menghasilkan 16.000 batang rokok dan mesin nyala 24 jam nonstop. Bahkan untuk mengangkut rokok- rokok yang telah dikemas dan siap dikirim pun  menggunakan robot yang telah diprogram sedemikian rupa sehingga tidak saling bertabrakan. 

Masuk ke ruangan ber AC dan kami duduk manis mendengarkan sambil melihat film singkat tentang PT Djarum ( jadi ingat jaman kuliah dulu ). Dan tibalah makan siang... horeeeee. Aneka makanan khas Kudus tersedia: Soto Kudus, Garang Asem, Sate Kerbau, Lontong Tahu Gimbal, Opor Ayam. Semua darti yang terbaik di kota Kudus. PT Djarum memang luar biasa dan saya merasa beruntung sekali bisa mendapatkan kesempatan untuk turut serta dalam program Cultural Visit 2017. 

makan siang di PT Djarum


Djarum Oasis Park, 40 % dari luas tanah PT Djarum Oasis ini berupa taman terbuka yang sangat asri dan terawat. Ada banyak sekali patung karya anak bangsa di taman ini dan semuanya berhubungan dengan PT Djarum. 


taman yang asri dan terawat 

patung piala uber 


Terakhir kami ngaso sejenak di ruang terbuka di salah satu bagian rumah adat khas Kudus yang adem sambil minum jus jambu dan buah naga.

Kami juga berkunjung ke RUS, Raden Umar Sahid sekolah dan studio animasi yang diprakarsai oleh PT Djarum. Saya kagum dengan anak- anak disana, gak kalah deh dengan animasi luar negeri. Mereka sedang mengerjakan proyek film Si Unyil versi animasi, jangan lupa nonton ya.

Terima Kasih PT Jarum, Pak He, Madam Vita dan Keluarga Besar Kompakers Bandung. 

READ:

No comments: